(Ulasan) Gekkan Shoujo Nozaki-kun: Slice of Life Berpadu Parodi

Sumber gambar: http://blog.honeyfeed.fm/wp-content/uploads/2015/04/gekkan-shoujo-nozaki-kun-wallpaper-700x437.jpg

Gekkan Shoujo Nozaki-kun merupakan salah satu anime yang diadaptasi dari manga yang berjudul serupa. Berkisah mengenai kisah Chiyo Sakura yang menyukai Nozaki kemudian berniat untuk mengungkapkan perasaannya, namun Chiyo salah mengucapkan ungkapan yang tepat. Bahkan Chiyo dikira fans oleh Nozaki hingga Nozaki memberikannya tanda tangan. Itulah, awal mula segalanya.

Chiyo yang sebenarnya tidak tahu kalau Nozaki adalah seorang mangaka jadi tahu hal itu setelah mendapatkan tanda tangan Nozaki. Nozaki yang sedang membutuhkan bantuan pun mengajak Chiyo untuk menjadi asistennya, lagipula Chiyo bilang ia ingin selalu berada di sisi Nozaki—walaupun sebenarnya yang dimaksud bukan jadi asisten.

Usaha-usaha Chiyo dan ketidakpekaan Nozaki menjadi daya tarik yang sangat menarik dalam manga dan anime yang satu ini. Tidak ada satu episodepun yang tidak membuat tertawa bahagia sekaligus tertawa miris. Dengan kehidupan sehari-hari yang menjadi adegan-adegan sepanjang cerita, ditambah parodi kisah cinta ala-ala majalah Shounen (majalah yang berisi manga tentang cinta asli), anime (+manga) Gekkan Shoujo Nozaki-kun menjadi anime yang menghibur dan membuat kesialan yang di kenyataan terlihat menyebalkan dan menyedihkan menjadi super duper lucu.

Sumber gambar: http://static.zerochan.net/Gekkan.Shoujo.Nozaki-kun.full.1759237.jpg

Gekkan Shoujo Nozaki-kun juga mengingatkan saya pada memes expectation vs. reality. Dimana tentu saja, realitanya selalu menyedihkan tapi lucu. Banyak sekali adegan-adegan yang nyatanya pahit tapi berakhir lucu. Salah satunya adegan payungan berdua. Dimana jika di manga-manga bergenre romance, sang laki-laki lebih memayungi sang perempuan, payungnya lebih dimiringkan ke arah sang perempuan agar dia tidak kebasahan. Tapi, di Gekkan Shoujo Nozaki-kun, dalam adegan payungan berdua, pertama kali, Sakura-lah yang memegangi payung sambil mesem-mesem girang, tapi karena Sakura pendek dan Nozaki sangat tinggi, payung yang dipegang Sakura tersangkut di kepala Nozaki. Adegan selanjutnya, bergantian, Nozaki-lah yang memegang payung. Dengan niat riset untuk cerita manganya, ia memiringkan payung ke arah Sakura, namun yang ada, Sakura malah terkucur air hujan. Ekspetasi ingin romantis-romantisan malah berubah menjadi adegan super lucu!

Sumber gambar: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/2d/c5/cc/2dc5cc41585017686b698c828871d636.jpg

Sumber gambar: https://peterburd.files.wordpress.com/2014/09/nozakikun11-1.jpg

Sebenarnya, saya bingung, Nozaki yang membuat dan menggambar manga tentang kisah cinta bisa se-tidak-peka itu pada Sakura. Perasaan Sakura yang kadang kala terlihat jelas tidak pernah disadari Nozaki.

Gekkan Shoujo Nozaki-kun juga diramaikan oleh karakter-karakter lain yang unik dan menambah ramai komedi di Gekkan Shoujo Nozaki-kun. Mikorin, laki-laki berambut merah yang keren, berkarisma, dan mempunyai banyak fans wanita, tapi di balik itu semua, ia adalah laki-laki yang suka menyesal atas tindakan dan perkataanya, tidak berkarisma seperti kelihatannya, dan asisten Nozaki yang khusus menggambar bunga-bunga. Hal tersebut membuat ia menjadi karakter yang sungguh menggemaskan. Wakamatsu, seorang atlet basket yang otomatis tidur saat mendengar nyanyian “lorelei”. Hori senpai, si ketua klub drama yang jago menggambar latar. Yuzuki Seo, seorang perempuan tengil dan jauh dari kata anggun, namun memiliki suara yang sangat merdu. Kashima, seorang perempuan yang berwajah tampan dan hobinya menggombali anak orang. Rekan sesama mangaka, Maeno, si editor menyebalkan yang sangat menyukai tanuki, dan Ken-san, editor Nozaki-kun yang sekarang. Perpaduan sifat masing-masing karakter dalam cerita Gekkan Shoujo Nozaki-kun menciptakan keseruan tersendiri yang membuat tawa berderai-derai.

Manga yang dibuat Nozakipun menjadi bagian penting dari cerita, karena banyak episode-episode yang bercerita tentang Nozaki yang mencari inspirasi dan mencari feels untuk cerita manga-nya dan perasaan karakter-karakternya. Tidak jarang, Sakura dan teman-temannya yang lain menjadi “objek penelitian” Nozaki. And that’s what’s the best in Gekkan Shoujo Nozaki-kun. Ini seperti manga dalam manga, ajang untuk menertawakan kesialan, dan banyak lagi.

Saya rasa, Gekkan Shoujo Nozaki-kun ini merupakan parody anime-anime romance lain. Gekkan Shoujo Nozaki-kun rasanya mengajak setiap “korban” anime romance yang sudah kadung melambung tinggi ke angkasa, yang berkhayal memiliki kisah cinta seromantis anime sebelah, yang mengkhayal bego, agar kembali turun menginjak bumi, agar kembali realistis. Karena di kenyataan, tidak semua rasa suka berasa manis dan berbalas. Seringnya, rasa suka berakhir miris. Ya mungkin kurang lebihnya seperti adegan-adegan yang berniat manis tapi berakhir miris di Gekkan Shoujo Nozaki-kun.

---

Bagian paling favorit saya di Gekkan Shoujo Nozaki-kun (baik manga ataupun anime):

1. Bagian saat Sakura dan Nozaki melihat kembang api bersama. Di kegaduhan suara kembang api yang meledak berhamburan, Sakura bilang jika dia akan selalu menyukai Nozaki-kun. Di jeda saat kembang api selanjutnya belum meledak, Nozaki bilang, “aku juga.” Sakura tentu aja kaget, berpikir apa Nozaki denger dia tadi ngomong apa? Tapi kemudian Nozaki membisiki Sakura, “Aku juga suka… kembang apinya.”

(Waduw! Bye aja bang, bye! Ke laut aja sana! Eh jangan deh, aku kan sayang Nozaki walaupun super gak peka haha.)

2. Bagian ini ada di manga dan ada tulisan: the trick of the sea.
Bagian ini entah kenapa lucu parah—Mikorin-nya. Jadi ceritanya Nozaki, Mikorin, dan Wakamatsu berenang terus celananya hanyut! Ditemuin Kashima, lalu sama Kashima dikasih ke Sakura untuk dikembaliin. Saat Sakura mau ngembaliin, dia ngelempar celananya ke air, tapi, tiba-tiba arus lautnya bikin celana-celana itu hanyut lagi. Dan… ekspresi Mikorin... l u c u  p a r a h. Pada akhirnya, Nozaki bikin adegan itu di manga-nya, dan bilang kalau ekspresi si heroine digambar berdasarkan espresi Mikorin.

3. Dan sederet adegan lain yang bikin saya bahagia.

So, what’s yours?