Tujuh Buku Terbaik Sepanjang Masa Versi Fictionara


Dalam rangka merayakan membaiknya kondisiku (tanda-tandanya aku menulis dan membaca lagi! Nggak pake tersiksa), aku ingin bikin sebuah tulisan ringan dengan gaya penulisan santai tentang buku terbaik sepanjang masa yang pernah kubaca. Tentunya ini versiku, jadi bakalan sangat-sangat subjektif.

Walaupun nggak banyak, bisa dibilang aku baca semua jenis buku. Mulai dari buku-buku fiksi sampai nonfiksi, buku yang dibahas di kelas-kelas sastra (inggris) sampai buku dongeng ringan. Setelah membaca sekian buku, buku-buku yang kupilih ini adalah yang paling membekas.

1. All the Light We Cannot See – Anthony Doerr (13/5)

Sumber gambar: http://anthonydoerr.com/wp-content/uploads/2013/12/all-the-light-we-cannot-see-9781476746586.in01.jpg

What do we call visible light? We call it color. But the electromagnetic spectrum runs to zero in one direction and infinity in the other, so really children, mathematically, all of light is invisible.”
 
All the Light We Cannot See. Diterbitkan di tahun 2014. Menang Pulitzer Prize for Fiction di tahun 2015 dan termasuk novel laris manis. Sejauh ini, ATLWCS adalah novel paling sempurna yang pernah kubaca. Paling sempurna di sini adalah bagaimana semua aspek buku ini sangat sesuai dengan seleraku, dengan standar-standar cerita bagus versiku. Novel ini melampaui semua ekspetasiku.

Mulai dari karakterisasi yang kuat, plot cerita, dan cara berceritanya yang puitis tapi banyak muatan sains-nya. Bisa dibilang meromantisasi banyak hal di muka bumi, mulai dari batu bara, cahaya, keong, sampai laut. Narasi dalam setiap bab juga cenderung pendek sehingga nyaman untuk dibaca. Nggak perlu takut kelupaan saat di tengah cerita harus stop baca dulu. Tapi, alur maju-mundur-nya cukup membingungkan sih (buatku).

Karena menceritakan kehidupan di masa perang dunia, tentu aja banyak tragisnya. I love tragedy, jadi sangat puas sama novel ini. Bikin sedih sampe nangis-nangis. Apalagi kalo baca hidupnya Werner. Novel ini sangat spesial buatku sampai-sampai aku memilih ATLWCS jadi salah satu bahan skripsi.

Aku harap, saat novel ini diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan yang jadi penerjemahnya aku ajaa. Hehe. 13/5.

2. Into the Magic Shop – James R. Doty (10/5)

Sumber gambar: https://www.easons.com/into-the-magic-shop-dr-james-doty-9781444786187

 I began my quest to discover the mysteries of the brain and the secrets of the heart in a magic shop, but the truth is, we don’t need to walk into a magic shop to discover them. We need to look into our minds and into our own hearts. Now it ‘s up to you to make your magic. And to teach others. The brain and the heart , working together, can make the most extraordinary magic there is. It has nothing to do with illusions or sleights of hand. This magic is real.”

Salah satu hal yang ada di pikiranku saat selesai baca buku ini adalah: buku ini harus dibaca semua orang.

Biasanya aku sangat nggak suka non-fiksi, apalagi non-fiksi motivasi karena kerasa banget bullshitnya. Tapi kali ini aku percaya, sebab dokter Doty ngomong berdasarkan pengalaman-pengalaman. Buku ini juga dikemas seperti novel, tapi enggak juga. Maksudnya setengah-setengah. Dokter Doty suka banget membicarakan tentang misteri otak dan rahasia hati. Kejadian-kejadian yang pernah ia alami, trik dari Ruth suka dikaitin sama fungsi otak. Ada metode-metode biar bisa fokus dan kembali percaya kalau nasib itu adalah surat untuk perorangan dan bisa banget diperjuangkan.

Dokter Doty juga membagikan hasil penelitiannya terkait hubungan otak dan hati, kebahagiaan yang memang sebenar-benarnya kebahagiaan, kenapa kita bisa depresi dan merasa seisi dunia meninggalkan kita sendirian, kenapa kebaikan itu penting, kenapa memberi kebaikan itu penting, betapa spesialnya dunia kalo penuh kebaikan. Buku ini adalah banyak jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku. Logis tapi tetap menyentuh hati.

Alasan pertama aku baca buku ini adalah karena katanya buku ini inspirasi lagu Magic Shop-nya BTS. Setelah aku selesai baca buku ini, lagu Magic Shop jadi serasa make sense, terlebih lagi lirik-lirik ini:

I won’t tell you to cheer up because that’s cliché, I’ll tell you, tell you my story.”
All of your answer are in this place that you found your galaxy, in your mind.”

Membaca buku ini sangat menyenangkan buatku. Membaca buku ini seperti mengobati diri sendiri, seperti memberi kepercayaan ke hal-hal yang nggak kupercayai, seperti membantu aku berjalan lagi. Terimakasih dokter Doty udah menulis buku luar biasa ini.


3.  Jakarta Sebelum Pagi – Ziggy Zesyaseoviennazabrizkie (10/5)

Sumber gambar: google

 
“Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli?”

Aku selalu nggak suka dengan konsep kota Jakarta. Kalau ada yang bilang Jakarta, kebayangnya pasti macet, panas, semua yang jelek-jelek. Kebetulan aku juga nggak suka udara Jakarta karena panas hehe. It’s not in the sunshine, but in the air. Tapi di novel Ziggy ini, Jakarta imej-nya jadi beda banget. Jakarta jadi kota penuh sejarah, indah, penuh kenangan!

Karakter di novel ini juga unik-unik. Emina, cewek unik kelas pekerja yang alergi ngomong serius. Sering nyebut berbagai jenis babi karena baru baca Animal Farm-nya George Orwell. Tapi Emina itu berkualitas(?). Aku suka banget Emina dan aku ingin jadi seperti Emina! Haha. Terus ada Abel, cowok yang… apa ya? Setengah creepy setengah romantis dengan segala imperfectness-nya. Dan Suki! Suki si anak SD ajaib yang suka minum teh, pak Meneer, para geng jompo, dan Nissa.

Aku suka banget jalan-jalannya Emina sama Abel, surat-surat misterius di belakang buku bekas, dan interaksi-interaksi antar-tokoh di novel ini. Pokoknya buatku novel ini menyegarkan banget. Lucu tapi dalam juga. Ceritanya anti-mainstream! My favorite!

4. Di Tanah Lada – Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie (10/5)

Sumber gambar: goodreads


Jadilah anak kecil barang sebentar lagi. Lebih lama lagi [] Bacalah banyak buku tanpa mengerti artinya. Bermainlah tanpa takut sakit. Tonton televisi tanpa takut bodoh. Bermanja-manjalah tanpa takut dibenci. Makanlah tanpa takut gendut. Percayalah tanpa takut kecewa. Sayangilah orang tanpa takut dikhianati. Hanya sekarang kamu bisa mendapatkan semua itu. Rugi, kalau kamu tidak memanfaatkan saat-saat ini untuk hidup tanpa rasa takut.”

Novel ini sedih banget! Isu yang ada di novel ini penting dan masalah yang harus diurus segera sama orang-orang dewasa: kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak-anak. Uniknya, dinarasikan sama anak kecil polos yang nggak tahu apa-apa :( jadi kayak apa ya… lebih sakit? Soalnya Ava bercerita dengan polos, dengan jujur, seperti apa yang dia alami atau dengar. Sedih dan pengen marah kalo Ava udah bercerita ayahnya mau menjepit dia pake koper dan sejenisnya.

Ada lagi P. iya, namanya cuma P. P ini jadi korban keegoisan orang tuanya. Ava dan P, dua anak ini ingin pergi ke rumah nenek Ava, di mana lada ditanam. Karena lada membuat perut hangat dan hangat adalah kebahagiaan, mereka mengira rumah nenek adalah tempat dimana mereka akan bahagia.

Awalnya mereka kabur dan berniat pergi berdua ke rumah nenek Ava, tapi mereka ditemukan Om Ari di stasiun. Om Ari bilang dia bakalan nganterin mereka ke rumah nenek Ava. Perjalanan ini jadi perjalanan yang hopeful buat Ava sama P, anak-anak pencari kebahagiaan.

Walaupun masih kecil, obrolan Ava dan P dalam banget. Dalam tapi tetap polos gitu. Mereka membicarakan reinkarnasi. Mau terlahir jadi apa di kehidupan berikutnya, mau jadi telur dan ayam, mau jadi penguin. Jadi apa aja yang penting bersama-sama. Akhir novel ini sedih banget, tapi di saat yang sama indah. Mungkin karena Ava dan P merasa bahagia di tempat dan situasi paling nggak terduga.

5. Di Bawah Lindungan Ka’Bah – Buya Hamka (10/5)



“Rupa-rupanya kedukaan dan cobaan mesti diturunkan kepada manusia secukup-cukupnya dan sepuas-puasnya.”

Novel relijius terbaik yang pernah kubaca hehe. Salah satu dosenku pernah menyebutkan tentang novel yang menjual cerita, bukan menjual pesan. Nah saat selesai baca novel ini aku jadi sadar seperti apa novel yang murni menjual cerita.

Menurutku Di Bawah Lindungan Ka’bah ini konsepnya star-cross lover sama kayak Romeo-Juliet. Hamid dan Zainab nggak bisa bersatu soalnya beda kasta. Menjauh satu sama lain cuma membuat keduanya nggak bahagia. Nggak bahagia sampai ke level Zainab sakit-sakitan karena rindu.

Dari novel ini jadi mengerti konsep mencintai karena Alla dan untuk tidak mengagung-agungkan cinta. Seperti kata salah satu dosen, itu hal paling nggak penting di dunia. Hamid, bahkan sampai akhir hidupnya, nggak ada istilahnya mengeluh atau susah-susah hati mengeluhkan keadaannya dengan Zainab. Hamid, bahkan sampai saat-saat terakhirnya hanya minta kelapangan, kemudahan.

6. Teman Imaji – Mutia Prawitasari (10/5)



“Boleh tenggelam, tapi jangan hanyut. Nanti sulit kembali.”

Kica, seorang gadis unik dan penuh talenta. Awalnya tidak suka dunia sebenarnya. Dunianya hanya seputar kuliah, menulis di buku Tentang, Jelaga, kak Adit, dan kak Faza. Tapi sedikit demi sedikit Kica keluar dari zona nyamannya. Jika dirangkum, hidup Kica bahagia karena ada orang-orang terkasih dan punya bakat yang keren.

Kica ini membikin aku ingat tokoh-tokoh kecil yang sebenarnya adalah tokoh gede yang pernah disebutkan dosenku. Mirip-mirip seperti nabi Muhammad yang seorang pengembala tapi ternyata seorang nabi dan keturunan keluarga terpandang. Mirip-mirip Yesus yang pengembala ternyata orang yang ditakdirkan untuk sesuatu yang besar. Mirip-mirip Harry Potter yang awalnya dikenal sebagai anak yatim piatu, ternyata anak penyihir terpandang dan jadi hero ceritanya. Kica adalah karakter yang seperti itu.

Kica juga spesial. Pandangannya soal kehidupan, soal pertemanan, soal keluarga, dan soal hubungan percintaan itu aku suka sekali. Reaksinya ke orang-orang di lingkungannya juga heart-warming. Talenta Kica juga keren banget! Tulisannya keren-keren, suka bikin lagu pula. Bahkan satu pementasan diangkat dari dongeng Kica. Mungkin Kica juga beruntung karena hidup dengan banyak orang yang menyayanginya. Ia tumbuh jadi orang yang menakjubkan, tapi bukan berarti Kica cuma menerima cinta aja. Ia juga selalu berusaha memberi sebisanya.

Buku ini memberi banyak pelajaran. Tentang kebaikan, kebenaran, kehidupan. Membaca buku ini juga membuatku merasa aku bisa kembali ke masa lalu, duduk dengan diri yang lalu, tersenyum karena bagaimanapun aku sekarang, aku nggak membuatnya kecewa ataupun bangga. Hal ini karena aku sudah membaca tulisan-tulisan kak Uti (Mutia Prawitasari) sejak zaman SMK hehe. Membaca buku ini seperti menjejak tanah-tanah masa lalu.

7. I See Heart in Earth - mongseptember (8/5)

Sumber gambar: wattpad


“Terkadang aku bingung manakah yang lebih; manusia-manusia bicara? Atau manusia-manusia diam-diam saja? Kini, aku benci keduanya.”

I See Hearth in Earth ini merupakan novel karya mongseptember atau Oda Sekar Ayu yang diterbitkan di laman wattpad. Cerita ini sangat dekat dengan hati hehe karena karakter Dilla mirip dengan karakterku. Maksudku cara Dilla berpikir dan merespon orang-orang sekitarnya. ISHIE punya perasaan-perasaan yang sering kurasakan, jadi waktu baca ini aku mudah tersentuh dan terbawa mood. Secara emosional, novel ini dekat sekali denganku.

I See Heart in Earth menceritakan tentang perjalanan Dilla untuk bisa sampai di tahap menyayangi diri sendiri, dipengaruhi dua orang paling berpengaruh di hidupnya; Gimel dan Mas Bas. Gimana Dilla berdamai dengan masa lalu, dengan perasaan-perasaannya, dengan orang tuanya apa adanya. Gimana Dilla merelakan apa yang sudah terjadi dan menyambut hal-hal baik yang datang.

Diawali saat Dilla bertemu sahabat pertamanya, Gimel. ISHIE menceritakan perjalanan Dilla dan Gimel. Bagaimana Dilla bertemu Gimel, jadi sahabat Gimel, gimana hari-hari mereka sebagai sahabat. Berbagi musik, berbagi pikiran dan impian di masa depan, sampai akhirnya mereka menghadapi konflik dan nggak pernah berhubungan lagi satu sama lain. Lalu bertemu sosok Mas Bas dan kartu tarotnya sampai Dilla mencoba menerima kehadiran Gimel lagi. Banyak hal-hal nggak terduga, tentang keputusan Gimel, tentang kehidupan Dilla.

Komentar

Postingan Populer