Tulisan - (Bukan) Orang Asing

Tumbuh bersamaan dengan detakan waktu, aku tahu. Berapa lama yang terlalui, aku tahu. Sama-sama memegang telepon kaleng, aku tahu. Sama-sama menangkap cahaya di tanah yang sama, aku tahu. Akan tetapi, kehidupanmu dan kehidupanku, keduanya sama-sama kabur. Keduanya berdebu, terlalu lama disimpan tanpa cahaya. Aku selalu berpikir mengenalmu seluruhnya. Tapi ternyata salah. Bahkan warna kesukaanmu pun kini sudah memudar dalam ingatan. Tak ada lagi yang terlihat jelas tentang kehidupanmu, begitu juga kehidupanku. Kita sebenarnya asing. Hanya membicarakan kehidupan, bukan apa yang disimpan dalam dada. Hanya mengisyaratkan kehidupan sekarang yang lebih baik tanpa kehadiran penuh satu sama lain. Tidak membicarakan bagaimana rasanya hidup tanpamu atau tanpaku. Sepertinya arti yang sebenarnya dari rindu yang ada dalam kata-kata mungkin tidak pernah sampai. Aku penasaran akan seperti apa kita bertahun-tahun ke depan. Apakah masih berpura-pura tidak asing ataukah meneruskan sandiwara yang bodoh ini? akankah kita berubah menjadi lebih baik atau lebih bagus lagi, kembali seperti dulu—walaupun itu sedikit kemungkinannya. Karena kau tahu, tidak ada yang bisa kembali seperti semula. Yang pecah berantakan mungkin bisa bersatu kembali, namun tersayat-sayat. Yang sobek bisa dijahit kembali, namun ada yang berbeda dari tampilannya. Yang terluka bisa disembuhkan obat, namun perihnya menyengat-nyengat. Jadi apa masih mungkin kita kembali seperti di masa lalu? Aku menyadari bahwa diriku ataupun dirimu sama-sama terjebak dalam keasingan yang tidak asing.

Komentar

Postingan Populer