Flash-fiction : Those Faces
Disclaimer : Masashi Kishimoto owns Naruto.
This is actually a fanfiction, but short. So you can call this: Flash-fan-fiction(?) dan maaf jika cerita ini salah rumah. Ditulis saking senengnya penulis sama Uzumaki family.
Memandang wajah dihadapannya, ia merasa
sangat bahagia. Anak-anak bermata biru yang hampir terlelap. Ia mengusap lembut
rambut anak-anaknya, tersenyum bahagia karena memiliki mereka. Banyak yang
berkata jika wajah-wajah di hadapannya kini mirip dengan wajah miliknya, hanya
saja mata mereka berwarna biru. Ada rasa bahagia yang aneh yang menyusup ke
dalam hatinya.
Hintata tidak menyangka sama sekali
cintanya pada Naruto akan tersampaikan. Bermimpi hidup seperti ini saja rasanya
tidak pernah. Namun hari ini, semua kebahagiaan yang terbayangkan dan tidak,
selalu ada di setiap harinya. Di hadapannya kini, terlihat dua wujud
kebahagiaan yang berlipat-lipat. Hidup untuk saat ini, seperti kebahagiaan yang
tidak pernah terputus. Menjadi istri Uzumaki Naruto dan membangun keluarga
bersamanya membuat Hinata selalu bahagia. Terlebih lagi dengan kehadiran Boruto
dan Himawari.
Wajah Boruto dan Himawari selalu menjadi
kesenangan tersendiri baginya. Lagipula, Naruto sangat sibuk semenjak ia
menjabat sebagai hokage ke-tujuh. Tidak jarang Naruto pulang larut malam.
Hinata terkadang sedih, namun saat melihat kedua anaknya, rasanya kesedihan itu
hilang begitu saja. Dalam diri anak-anaknya, di wajah anak-anaknya, selalu ada
Naruto. Boruto, dengan rambut dan mata dari Naruto sangat mengingatkannya pada
Naruto. Selain itu perilaku Boruto sangat mirip dengan perilaku Naruto saat ia
masih kecil. Saat memandang wajah Boruto, ia tahu jika ia sedang memandang dua
dunianya yang sangat berharga. Sedangkan Himawari, ia lebih berbahagia lagi memandang putri kecilnya itu. Rambut
indigo yang ia bagi dengan Himawari dan mata biru Naruto membuat putri kecilnya
itu terlihat sangat cantik. Ah, wajah-wajah itu…. Kebahagiaan yang berlipat.
“Aku pulaaang!” suara Naruto memecah
lamunan—atau lebih tepatnya syukur— Hinata. Ia senang mendengar suara Naruto
dalam heningnya malam. Mungkin sekarang itu suara favoritnya. Hinata
membetulkan letak selimut Boruto dan Himawari lalu keluar kamar untuk menyambut
Naruto.
Bandung, 20 Oktober 2015
Komentar
Posting Komentar